Minggu Kemarin..
Ada seseorang yang menepuk bahuku, dengan suara yang tak asing bagiku terdengar sebuah kalimat yang dulu terbiasa ku dengar "Hai cantik, apakabar?", kukerutkan keningku dan aku menebak seseorang yang berada dibelakangku yang menepuk bahuku ini adalah dia. Dia yang pernah meninggalkan aku demi wanita lain, dia yang menjadikan pengorbananku berakhir sia-sia, dia yang mengkhianatiku, dia yang menyakitiku. Dengan ketidak sabaran aku segera menoleh untuk memastikan tebakanku. Dan ternyata benar, seseorang yang ku tebak tepat berada dibelakangku, bukan hal yang langka aku benar dalam tebakanku.
"Baik, kamu?" kataku, dia tersenyum dan menatapku, sungguh tatapan ini yang selalu melemahkanku, dia menghembuskan nafasnya dan berkata "Kurang baik, aku kangen kamu". Tetiba hatiku tersentak mendengar kata-kata itu. Aku hanya tersenyum, terdiam dan melemparkan tatapanku ke arah lain. "Kenapa?" katanya. Dengan wajah yang santai aku menjawab "Gapapa".
"Aku beneran kangen, sumpah demi tuhan" Ia mengulang kata-kata itu lagi tepat di telingaku dan kata-kata ini di iringi dengan kata sumpah. Aku tak tau harus bagaimana menyikapi hal ini, "maaf aku harus pulang" kataku dengan langkah yang terburu-buru segera ku tinggalkan dia. Akan tetapi, dia tidak menyerah dengan langkah yang tergesa-gesa dia mengikutiku dan memegang lenganku "Aku minta maaf, aku mau kita balikan". "Maaf untuk apa" jawabku. "Masalah yang dulu" sambungnya. Dengan pura-pura bodoh dan pura-pura tidak tau akupun menyampaikan kata-kataku "Masalah yang mana? Aku rasa kita tidak punya masalah", "Jangan pura-pura tidak tau" ternyata dia tau bahwa aku berbohong. "Oke, Aku udah maafin kamu, sekarang lepasin aku karna aku harus segera pulang", "Enggak (teriaknya), aku gak bakalan ngebiarin kamu pergi sebelum kamu bener-bener maafin aku, dan berjanji gak akan pernah menghindar lagi dariku, aku mau kita sama-sama lagi kaya dulu, aku mau kita mulai semuanya dari nol" mendengar kalimat itu dari mulutnya rasanya ingin sekali aku menjatuhkan telapak tanganku di pipinya, kenapa dia harus mengaturku, kenapa aku harus mengikuti kemauannya, ternyata dia masih belum berubah, masih sama seperti dulu yang selalu memaksakan kehendaknya. Dengan sedikit marah ku hentakkan tanganku sehingga pegangannya terlepas dari lenganku, aku berbicara dengan ketegasan yang ku paksakan "Kamu mau apa dari aku? Setelah rasa sakit yang menimpaku dulu karna ulahmu, sekarang kamu datang dengan wajah tak berdosa kamu bilang kangen sama aku?" dia tertunduk dan terdiam tanpa kata. Kedua tanganku menyentuh pipinya, ku tatap wajahnya, dan tak sengaja ku keluarkan airmataku yang telah ku tahan sejak tadi "Tatap aku" kataku. "Terimakasih untuk segalanya, kebahagiaan, kenangan, kesedihan, dan goresan luka yang pernah kau iris dihatiku, terimakasih telah menjadikanku seorang wanita yang kuat dan tegar menerima keadaan yang sebenarnya sangat sulit kuhadapi, terimakasih telah manjadikanku seorang wanita yang sabar, Ikhlas. Aku mohon jangan ganggu aku lagi, jangan muncul dalam kehidupanku lagi dalam bentuk apapun, tolong bantu aku untuk melupakan kamu, tolong bantu aku untuk membuang perasaan sayang dan cinta yang masih melekat dalam diriku hingga saat ini, tolong pergi, pergi sejauh mungkin, bawa wanitamu yang dulu (tanpa ragu) kau pilih untuk mendampingiimu dan pergi begitu saja meninggalkanku demi wanita itu, tolong pergi jauhi aku jauhi kehidupanku, ini adalah jalan hidup kita, kita tak bisa bersama, maaf."
Cerita yang ada disini bukan berarti tentang kehidupan saya, bukan tentang kehidupan kamu, bukan tentang kehidupan dia, dan bukan tentang kehidupan mereka... Hanya sekedar karangan yang di postingkan dalam blogg ini...
Kamis, 05 Maret 2015
Minggu, 01 Maret 2015
Tentang kamu, Tentang kita, dan Tentang Kenangan kita
Dengan wajah yang murung aku mencoba untuk terlihat bahagia, disini aku duduk sendiri tanpa seorang pun yang menemaniku, disini, dikamarku. Ia menjadi saksi bisu yang selalu mengetahui apa yang sedang terjadi padaku. Kamar inilah yang selalu setia menemaniku dalam keadaan apapun, Ia lah saksi dari semua keterpurukanku, dan kabahagiaanku...
Disini, di atas ranjang ini aku duduk seorang diri, dengan ditemani layar kecil yang ada di hadapanku. Dan dengan segera jemariku mulai mengetik seakan aku dipaksa oleh jemari ini untuk menuliskan semua tentangmu, iya, tentangmu, tentang kita,tentang kenangan kita...
Ada satu kebahagiaan yang pernah aku rasakan ketika bersamamu, iya, saat itu kita sedang menjalankan tugas organisasi yang kita ikuti, bersama beberapa teman dan puluhan peserta yang kita bawa. Kamu tau, itu adalah perjalanan terjauh yang pernah aku tempuh bersama kekasihku (bersamamu), kau ingat malam itu, sebelum kembali pulang bersama-sama kita lewati rentetan toko dengan saling mengenggam tangan dihadapan semua orang, tanpa rasa malu tanpa rasa ragu kau tunjukkan pada semua bahwa aku adalah milikmu. Aku bahagia, iya aku sangat bahagia, itu adalah hal pertama kali yang aku rasakan, jalan bersama saling bergenggam tangan dengan seorang lelaki yang aku cintai... Terimakasih untuk kebahagiaan saat itu sayang :) salah satu kebahagiaan yang kau beri salah satu kenangan terbaik yang masih aku ingat sampai saat ini, saat kita tlah tak bersama lagi.
Ada banyak kenangan yang masih tersimpan dalam memoriku, tentang kita yang bila aku ceritakan tak akan ada habisnya. Terkadang aku rindu dengan hal-hal yang membuatku bahagia bersamamu, aku rindu leluconmu yang selalu berhasil membuatku tertawa. Aku rindu dengan tingkah konyolmu, dengan kepedeanmu yang mengatakan kamu ganteng (yang tak pernah aku akui sampai saat ini). Aku rindu saat kita jalan bersama, aku rindu duduk di atas motor tepat dibelakangmu, sambil mendengar ceritamu ketika dalam perjalanan, dan sambil memelukmu dari belakang, Aku rindu saat-sat itu. aku rindu melihatmu tertidur tepat di pangkuanku tanpa rasa malu dengan penuh kebahagiaan ku tatap wajahmu (dan kau tak mengetahui itu), aku rindu mencubitmu perutmu, aku rindu dengan kata-kata yang selalu ku lontarkan untukmu Jelek, Tepos, Jelek, Tepos, Jelek, Tepos. Aku rindu semua tentangmu.
Aku harus apa, ketika rasa rindu ini memuncak. Aku harus apa ketika bayanganmu selalu muncul dimanapun aku berada. Aku harus apa, ketika aku ingin mendengar suaramu saat aku hendak tidur (salah satu kebiasaan kita). Aku harus apa, ketika aku hanya bisa menatap gambarmu. Aku harus apa, ketika aku rindu pelukanmu. Aku harus apa ketika aku rindu panggilan sayangmu. Aku harus apa ketika aku rindu tawacanda kita. Inilah hal-hal yang tak dapat ku ikhlaskan, inilah hal-hal yang membuatku menangis terisak-isak, inilah hal-hal yang membuatku takbisa berfikir logis, inilah hal-hal yang membuatku ingin berada di dekatmu.
Aku bisa tersenyum kapanpun yang aku mau, bahkan saat aku sedang sedih sekalipun. tapi aku tak bisa menangis kapanpun yang aku mau, bahkan saat aku sedang sangat-sangat terpuruk sekalipun. Keadaan yang memaksaku untuk selalu tersenyum, tapi keadaan tak membiarkan aku untuk menangis. Dengan segenap ketegaran ku bendungkan airmata ini, yang terus memaksaku untuk membebaskannya dari kelopak. Dengan segenap keikhlasan ku kuatkan hati ini untuk menerima sebuah kehidupan yang harus ku jalani tanpamu.
Mengapa kau harus melakukan sesuatu yang aku benci, dan mengapa kau lakukan itu berulang kali, mengapa kau lakukan sesuatu yang membuat hubungan kita hancur..
Kau terbangkan aku sejauh mungkin untuk menggapai pelangi kita, namun mengapa kau jatuhkanku begitu saja, hanya karna wanita jalang itu. Aku benci dia, aku benci mantan pacarmu, yang pernah menghakimiku dan seolah-olah aku merebutmu darinya. Ini adalah alasanku mengapa aku tak menyukainya, ini adalah alasanku mengapa aku tak suka kau mempunyai hubungan dengannya meskipun hanya sebatas hubungan pertemanan. Aku tak suka, dan tak akan pernah suka. Aku benci wanita jalang itu, aku benci dengan hubungan kita yang hancur begitu saja hanya karna wanita jalang mu. Aku benci kamu yang tak mencoba menghindar darinya, aku benci foto-fotomu bersamanya yang sampai saat ini masih tersimpan. Aku benci hubungan antara kamu dan dia. Aku benci semua tentang kebersamaan mu dengan nya.
Disini, di atas ranjang ini aku duduk seorang diri, dengan ditemani layar kecil yang ada di hadapanku. Dan dengan segera jemariku mulai mengetik seakan aku dipaksa oleh jemari ini untuk menuliskan semua tentangmu, iya, tentangmu, tentang kita,tentang kenangan kita...
Ada satu kebahagiaan yang pernah aku rasakan ketika bersamamu, iya, saat itu kita sedang menjalankan tugas organisasi yang kita ikuti, bersama beberapa teman dan puluhan peserta yang kita bawa. Kamu tau, itu adalah perjalanan terjauh yang pernah aku tempuh bersama kekasihku (bersamamu), kau ingat malam itu, sebelum kembali pulang bersama-sama kita lewati rentetan toko dengan saling mengenggam tangan dihadapan semua orang, tanpa rasa malu tanpa rasa ragu kau tunjukkan pada semua bahwa aku adalah milikmu. Aku bahagia, iya aku sangat bahagia, itu adalah hal pertama kali yang aku rasakan, jalan bersama saling bergenggam tangan dengan seorang lelaki yang aku cintai... Terimakasih untuk kebahagiaan saat itu sayang :) salah satu kebahagiaan yang kau beri salah satu kenangan terbaik yang masih aku ingat sampai saat ini, saat kita tlah tak bersama lagi.
Ada banyak kenangan yang masih tersimpan dalam memoriku, tentang kita yang bila aku ceritakan tak akan ada habisnya. Terkadang aku rindu dengan hal-hal yang membuatku bahagia bersamamu, aku rindu leluconmu yang selalu berhasil membuatku tertawa. Aku rindu dengan tingkah konyolmu, dengan kepedeanmu yang mengatakan kamu ganteng (yang tak pernah aku akui sampai saat ini). Aku rindu saat kita jalan bersama, aku rindu duduk di atas motor tepat dibelakangmu, sambil mendengar ceritamu ketika dalam perjalanan, dan sambil memelukmu dari belakang, Aku rindu saat-sat itu. aku rindu melihatmu tertidur tepat di pangkuanku tanpa rasa malu dengan penuh kebahagiaan ku tatap wajahmu (dan kau tak mengetahui itu), aku rindu mencubitmu perutmu, aku rindu dengan kata-kata yang selalu ku lontarkan untukmu Jelek, Tepos, Jelek, Tepos, Jelek, Tepos. Aku rindu semua tentangmu.
Aku harus apa, ketika rasa rindu ini memuncak. Aku harus apa ketika bayanganmu selalu muncul dimanapun aku berada. Aku harus apa, ketika aku ingin mendengar suaramu saat aku hendak tidur (salah satu kebiasaan kita). Aku harus apa, ketika aku hanya bisa menatap gambarmu. Aku harus apa, ketika aku rindu pelukanmu. Aku harus apa ketika aku rindu panggilan sayangmu. Aku harus apa ketika aku rindu tawacanda kita. Inilah hal-hal yang tak dapat ku ikhlaskan, inilah hal-hal yang membuatku menangis terisak-isak, inilah hal-hal yang membuatku takbisa berfikir logis, inilah hal-hal yang membuatku ingin berada di dekatmu.
Aku bisa tersenyum kapanpun yang aku mau, bahkan saat aku sedang sedih sekalipun. tapi aku tak bisa menangis kapanpun yang aku mau, bahkan saat aku sedang sangat-sangat terpuruk sekalipun. Keadaan yang memaksaku untuk selalu tersenyum, tapi keadaan tak membiarkan aku untuk menangis. Dengan segenap ketegaran ku bendungkan airmata ini, yang terus memaksaku untuk membebaskannya dari kelopak. Dengan segenap keikhlasan ku kuatkan hati ini untuk menerima sebuah kehidupan yang harus ku jalani tanpamu.
Mengapa kau harus melakukan sesuatu yang aku benci, dan mengapa kau lakukan itu berulang kali, mengapa kau lakukan sesuatu yang membuat hubungan kita hancur..
Kau terbangkan aku sejauh mungkin untuk menggapai pelangi kita, namun mengapa kau jatuhkanku begitu saja, hanya karna wanita jalang itu. Aku benci dia, aku benci mantan pacarmu, yang pernah menghakimiku dan seolah-olah aku merebutmu darinya. Ini adalah alasanku mengapa aku tak menyukainya, ini adalah alasanku mengapa aku tak suka kau mempunyai hubungan dengannya meskipun hanya sebatas hubungan pertemanan. Aku tak suka, dan tak akan pernah suka. Aku benci wanita jalang itu, aku benci dengan hubungan kita yang hancur begitu saja hanya karna wanita jalang mu. Aku benci kamu yang tak mencoba menghindar darinya, aku benci foto-fotomu bersamanya yang sampai saat ini masih tersimpan. Aku benci hubungan antara kamu dan dia. Aku benci semua tentang kebersamaan mu dengan nya.
Sabtu, 28 Februari 2015
Dear, Lelaki Yang Membuat Ku Jatuh Cinta
Hai… Lelaki yang telah membuat aku jatuh cinta !!!
Kau ingat…??? Sebelum kisah cinta ini kita mulai… Ketika itu kau memintaku untuk menjadi kekasih mu meskipun waktu itu aku sempat menolak beberapa kali, tetapi kau tak pernah menyerah, bahkan kau terus menunjukkan kesungguhanmu bahwa kau mencintaiku dengan sungguh-sungguh, sehingga kesungguhanmu itu membuat hatiku tertarik pada sikapmu, dan pada saat itu aku meyakini diriku bahwa kau orang yang tepat yang mampu menjaga hatiku sebaik mungkin… Tanpa meminta dukungan dari siapapun, aku menerimamu sesuai dengan keinginan hatiku dan pilihanku sendiri. Iyaa, aku menerimamu menjadi kekasihku, mencoba untuk mencintaimu dan menerima semua kekurangan serta kelebihanmu, padahal saat itu aku telah berniat untuk tidak membuka hati untuk siapapun dan tidak akan mencintai siapapun hanya karna alasan “Tak ingin menderita karna cinta” ! Iya..! itu adalah alasanku karna sebelumnya aku pernah terluka… Namun ketakutan itu musnah begitu saja ketika aku melihat kesungguhanmu dan itu membuatku percaya bahwa kau adalah lelaki yang akan menjaga hatiku, yang akan menciptakan kebahagiaan serta keindahan dalam cinta yang akan kita rangkai bersama…
Sebulan, 2 bulan dan seterusnya aku cukup bahagia dengan segala perhatian yang kau tuangkan dalam kehidupanku, dan aku merasa bahwa aku adalah wanita yang beruntung yang mendapatkan kasih sayang darimu dan saat itu kau pun berhasil membuat aku jatuh cinta padamu… Aku berfikir bahwa kasih sayangmu itu takkan pernah berakhir, seiring berjalannya waktu ketulusan pun hadir dan hatiku benar-benar mencintaimu dan semakin takut kehilanganmu. Iya.. aku takut kehilanganmu bahkan sangat-sangat takut !
Waktu terus berjalan Begitu banyak suka duka yang telah kita hadapi bersama, berbagai masalah muncul dan segala emosi mulai menguasai diri kita dan pertengkaran hebat pun terjadi dalam hubungan kita… Segala perubahan pun terjadi. Cahaya cinta kita mulai padam !
Aku tak tau mengapa ini semua terjadi, mengapa perubahan pada dirimu itu muncul. Semakin lama kita menjalani hubungan ini rasanya semakin rumit. Secara perlahan-lahan kau mulai menyayat sebuah hati yang tulus mencintaimu !
Dimana letak kasih sayang mu saat ini…??? Apa kau bahagia aku terluka seperti ini…??? Kemanakah kesungguhanmu yang kau tunjukkan padaku dulu…??? Mana bukti rasa sayangmu…??? Mana janjimu yang katanya akan kau tepati…??? Dimana… Dimana… Dimana…??? Ayolah… tunjukan padaku… jangan hanya melontarkan dari mulutmu… cobalah beri aku bukti… ***
Kau tau…??? Seberapa besar rasa cinta ini…??? Aku mencintaimu melebihi cinta pada diriku sendiri, aku tau itu kesalahan, tapi aku tak bisa mengelak karna memang benar rasa cintaku untukmu itu terlalu besar… tapi sepertinya kau tak peduli dengan itu !
Selama 2 tahun ini aku selalu berusaha untuk membuatmu bahagia, meski usahaku itu tak pernah terlihat tetapi itu tidak membuatku berhenti untuk terus berusaha, aku selalu ingin yang terbaik untukmu. Aku mencoba bersabar dengan tingkah lakumu yang terkadang membuat aku muak, aku mencoba bertahan meski itu menyakitkan bagi diriku sendiri tapi itu tak membuatku putus asa untuk tetap mempertahankan hubungan ini… terkadang aku lelah dengan semuanya, aku lelah berpura-pura tersenyum di atas rasa sakit ini, aku lelah menahan semua ini sendiri. Aku ingin kau mengerti aku tapi sebaliknya aku yang harus selalu mengerti kamu, dan tanpa pilihan lain aku pun mengIYAkan.
Apa ini bentuk rasa sayangmu padaku, kau menghilang begitu saja tanpa memberiku satu kabarpun, disini dengan penuh kekhawatiran aku selalu menerka-nerka apa kau baik-baik saja…? Dan aku selalu mendapat jawaban kosong dari terkaanku itu.
Dimana pun kamu, aku selalu berharap kau baik-baik saja, entah dengan siapa itu. Aku disini selalu menanti kabar darimu, tolonglah untuk mengerti aku, cobalah pandang diriku, aku sama sekali tidak bahagia dengan tingkahmu saat ini… aku rindu kamu yang dulu, tolonglah kembali dengan sosok yang aku rindui itu…. Tolonglah, jangan jadikan kesungguhanmu dulu itu sebagai topeng yang hanya untuk mendapatkanku…!!
Waktu terus berjalan Begitu banyak suka duka yang telah kita hadapi bersama, berbagai masalah muncul dan segala emosi mulai menguasai diri kita dan pertengkaran hebat pun terjadi dalam hubungan kita… Segala perubahan pun terjadi. Cahaya cinta kita mulai padam !
Aku tak tau mengapa ini semua terjadi, mengapa perubahan pada dirimu itu muncul. Semakin lama kita menjalani hubungan ini rasanya semakin rumit. Secara perlahan-lahan kau mulai menyayat sebuah hati yang tulus mencintaimu !
Dimana letak kasih sayang mu saat ini…??? Apa kau bahagia aku terluka seperti ini…??? Kemanakah kesungguhanmu yang kau tunjukkan padaku dulu…??? Mana bukti rasa sayangmu…??? Mana janjimu yang katanya akan kau tepati…??? Dimana… Dimana… Dimana…??? Ayolah… tunjukan padaku… jangan hanya melontarkan dari mulutmu… cobalah beri aku bukti… ***
Kau tau…??? Seberapa besar rasa cinta ini…??? Aku mencintaimu melebihi cinta pada diriku sendiri, aku tau itu kesalahan, tapi aku tak bisa mengelak karna memang benar rasa cintaku untukmu itu terlalu besar… tapi sepertinya kau tak peduli dengan itu !
Selama 2 tahun ini aku selalu berusaha untuk membuatmu bahagia, meski usahaku itu tak pernah terlihat tetapi itu tidak membuatku berhenti untuk terus berusaha, aku selalu ingin yang terbaik untukmu. Aku mencoba bersabar dengan tingkah lakumu yang terkadang membuat aku muak, aku mencoba bertahan meski itu menyakitkan bagi diriku sendiri tapi itu tak membuatku putus asa untuk tetap mempertahankan hubungan ini… terkadang aku lelah dengan semuanya, aku lelah berpura-pura tersenyum di atas rasa sakit ini, aku lelah menahan semua ini sendiri. Aku ingin kau mengerti aku tapi sebaliknya aku yang harus selalu mengerti kamu, dan tanpa pilihan lain aku pun mengIYAkan.
Apa ini bentuk rasa sayangmu padaku, kau menghilang begitu saja tanpa memberiku satu kabarpun, disini dengan penuh kekhawatiran aku selalu menerka-nerka apa kau baik-baik saja…? Dan aku selalu mendapat jawaban kosong dari terkaanku itu.
Dimana pun kamu, aku selalu berharap kau baik-baik saja, entah dengan siapa itu. Aku disini selalu menanti kabar darimu, tolonglah untuk mengerti aku, cobalah pandang diriku, aku sama sekali tidak bahagia dengan tingkahmu saat ini… aku rindu kamu yang dulu, tolonglah kembali dengan sosok yang aku rindui itu…. Tolonglah, jangan jadikan kesungguhanmu dulu itu sebagai topeng yang hanya untuk mendapatkanku…!!
Jumat, 27 Februari 2015
Ayo Kita Move On
Hai... Kamu...!!!
Iya, kamu... Wanita yang tak henti-hentinya disakiti...
Kamu lelah...? Putus Asa...? Ingin Berhenti...? Atau masih ingin memperjuangkan...?
Kamu bimbang bukan..? tidak bisa memilih...?
I Know That...!!!
Kamu lelah dengan caranya mencintaimu...? Kurasa iya !!!
Kalo sudah tidak sanggup, Ayoo Berhenti.. !!!
Di luar sana masih banyak yang ingin mendampingimu...
Ayoolah, jangan terlalu larut dengan kebiasaan bersamanya...
Buang semua pemikiran tentangnya, lalu berjalanlah dan jangan pernah menoleh kebelakang, karena itu akan membuat langkahmu berhenti... Come On Baby...!!!
Kamu butuh senyuman setiap saat, bukan butuh airmata... Jika dia terus-terusan membuatmu kecewa kenapa kamu harus berpikir berkali-kali ketika kamu ingin pergi... Ayoo donk buka mata, hidup kamu bukan untuk terus-terusan dikecewakan, kamu mencintai bukan untuk terus-terusan mengeluarkan airmata, kamu mendampingi bukan terus-terusan untuk disakiti...
Sekarang kamu harus percaya, bahwa lelaki yang benar-benar mencintaimu TIDAK AKAN PERNAH mengecewakanmu, apalagi menyakitimu, dengan masalah yang sama dari tahun ke tahun...
Oh My God, kamu masih mau menangis lagi karna hal yang sama, kamu masih mau dihantui oleh pemikiran buruk tentang sesuatu yang tidak kamu sukai? Kalo kamu mau terlepas dari sesuatu yang tidak kamu suka, tinggalkan apa yang membuatmu benci...
Hatimu butuh di refresh juga kali, perlu dibersihin jangan kaya semak belukar...
Keep Calm Sweety, Akan ada seseorang yang menjaga kamu, terutama menjaga perasaan kamu, seseorang yang tak ingin melihatmu menangis, bersedih dan menjalani hidup dengan rasa kecewa... Seseorang yang kamu harapkan itu ada kok, yakin aja kamu bakal nemuin :)
Keep Spirit yah, jangan galau-galau mulu, sayang donk hidup kamu yang istimewa dibuat galau terus...
Yang Setia
Suatu kebanggaan yang kusadari dalam diriku, disaat aku terjatuh aku bisa kembali untuk bangkit, tetap tersenyum setelah ku menangis, tetap tersenyum meskipun hati merintih dan aku bisa bertahan dengan kesetiaanku hingga saat ini.... Aku bangga pada diriku, karena aku mampu setia meski aku terkhianati, aku mampu bersabar meski aku tersakiti, mampu berkorban meski aku tak dapat apa-apa... Aku tak pernah takut untuk tersakiti dan aku tak pernah menyerah untuk terus mencari kebahagiaan...
Kehidupan yang sangat aku impikan disanding oleh ia yang mencintaiku apa adanya, ia yang tak mempermainkanku, ia yang hanya setia padaku, ia yang menjaga dan menghormatiku...
Bukan ia yang punya banyak kekasih, bukan yang hanya bisa mempermainkanku,dan bukan ia yang menjadi rebutan..
Tetapi.... ia yang menerima segala kekuranganku, yang mampu menggenggam erat tanganku, yang mencintaiku, menyayangiku, dan memberikan kesetiaannya padaku...
Kehidupan yang sangat aku impikan disanding oleh ia yang mencintaiku apa adanya, ia yang tak mempermainkanku, ia yang hanya setia padaku, ia yang menjaga dan menghormatiku...
Bukan ia yang punya banyak kekasih, bukan yang hanya bisa mempermainkanku,dan bukan ia yang menjadi rebutan..
Tetapi.... ia yang menerima segala kekuranganku, yang mampu menggenggam erat tanganku, yang mencintaiku, menyayangiku, dan memberikan kesetiaannya padaku...
Kamis, 26 Februari 2015
Kau Idamanku
Hai... Kamu sosok yang aku dambakan, lelaki impian bagi para semua wanita... Ketampananmu sungguh mempesona, senyumanmu sungguh mendamaikan hati, tatapanmu penuh ketulusan....
Hai lelaki yang banyak didambakan oleh para wanita, kau benar-benar idaman, kau benar-benar di idamkan oleh para wanita untuk menjadi imamnya.... Ketaatanmu pada Sang Ilahi begitu besar, imanmu tak diragukan... Wajahmu yang bercahayakan air whudu, suaramu yang merdu ketika melantunkan ayat suci Al-Qur'an, bicaramu santun dan penuh nasihat....
Hai lelaki yang ku idamkan, andai aku menjadi wanitamu sungguh dengan senang hati aku menjalani hidup ini dan dengan penuh syukur.... KAn ku habiskan waktuku bersamamu, alangkah indahnya jika aku menjadi makmum mu, alangkah indahnya jika aku mencium tanganmu sehabis shalat dan berdoa, alangkah indahnya jika aku menjadi ibu dari anak-anakmu, alangkah indahnyamendengar panggilan sayang dari suara merdumu...
Kau idamanku....
![]() |
Add caption |
Langganan:
Postingan (Atom)